Google analytics

EPISODE PENJAJAHAN CHINA DI NEGERI UTARA KURU

Makna suatu Bangsa
Bangsa Indonesia mempunyai nenek moyang (leluhur) tersebar dari Sabang - Merauke terdiri dari banyak suku.
Bangsa China (Tionghoa) mempunyai nenek moyang (leluhur) dari Tiongkok  tak heran jika mempunyai bahasa dan huruf sendiri yaitu bahasa dan huruf China. Jelas beda antara Bangsa Indonesia dan Bangsa China.

Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah pernyataan kemerdekaan Bangsa Indonesia, bukan bangsa China karena china tidak dijajah Belanda / Jepang. terlepas china pernah membantu para pejuang kemerdekaan tak bisa mengubah status kebangsaan menjadi bangsa Indonesia.  atau (sekalipun sudah beranak pinak 7 keturunan di Indonesia bangsa china tetap bangsa china tidak bisa berubah menjadi bangsa Indonesia). seperti halnya bangsa Indonesia sering membantu perjuangan bangsa Palestina tapi Bangsa Indonesia tidak pernah mengaku dan minta diakui sebagai Bangsa Palestina (bangsa Arab).



Makna Penjajahan
Pada kehidupan suatu bangsa jika bangsa itu tidak mampu menguasai semua aspek kehidupan secara langsung atau tak langsung bisa dikatakan bangsa itu sedang dijajah. bangsa merdeka adalah bangsa yang bebas menentukan kehidupannya. misal bangsa ini yang terdiri dari 250 juta manusia hanya mampu menguasai sekitar 20% ekonomi saja (aset) yang 80 % sisanya dikuasai bangsa china, ini dapat dikatakan bangsa Indonesia dijajah china dari aspek ekonomi.
Tak hanya sampai disitu rupanya di era reformasi anak bangsa yang belum matang (mentah) berpolitik menguasai senayan tak heran jika siluman berhasil mengubah Pasal 6(1) UUD 1945, mengubah pilpres menjadi pilihan langsung, dan menyelenggarakan pilkada (sekalipun pilkada tidak punya dasar hukum dalam UUD 1945). anehnya dalam pilkada langsung yang katanya meng-akomodasi rakyat secara langsung tapi disitu diselipkan UU penetapan, hingga seseorang yang tidak mungkin dipilih rakyat secara langsung bisa di gendong (tandem) dulu kemudian menggantikannya secara permanen saat yang menggendong mengundurkan diri. disini terlihat betapa dangkalnya makna pemilihan langsung, tapi apa boleh dikata namanya politikus mentah atau dengan kata lain POLITIKUS BUSUK.

Berbangsa dan bernegara
Setelah berhasil menguasai ekonomi via pengemplangan BLBI dan cara-cara yang tidak sedap lainnya, seiring dengan itu dijalankanlah misi merusak moral bangsa seperti peredaran narkoba, sogok menyogok, suap menyuap. pelacuran, perjudian, dsb. (cek siapa dalang dibalik itu semua) pasti bukan bangsa kita. budaya bangsa Indonesia tidak mengenal cara-cara seperti diatas bahkan kumpul kebo saja beberapa saat lalu di Jogja menjadi gempar hingga yang berhasil mengungkap kumpul kebo bisa diterima kuliah tanpa test di IPB. itu artinya betapa bobroknya kumpul kebo dimata masyarakat. tapi kini lihat pelacuran menjadi hal biasa bahkan mau difasilitasi pemerintah dki yang dipimpin china.

kita tidak sedang rasialis tapi sedang mengungkap fakta, jika fakta ini tidak benar silahkan dibantah. fakta-fakta ini menjadi penting ditengah bangsa yang sedang terperosok dalam moral hazard, kepalsuan dan kemunafikan. coba diungkap siapa penyebab (biang kerok) semua ini.

Penjajahan telah terjadi
Dengan dipimpinnya DKI oleh bukan bangsa Indonesia sejatinya penjajahan terhadap bangsa ini telah terjadi. konstitusi sudah disiapkan sebelumnya sebelum penjajahan terjadi misal Pasal 6(1) UUD 1945 yang mensyaratkan warga negara Indonesia ASLI diubah menjadi TIDAK ASLI alias siapa saja misal Belanda, Inggris, Amerika asal WNI dan memenuhi syarat bisa mencalonkan diri sebaga Presiden/Wakil Presiden. TIDAK HABIS PIKIR SIAPA YANG MENGUBAH INI, kenapa bisa terjadi dan dibiarkan sampai sekarang. bangsa ini 250 juta manusia masak MABOK semua?  apakah bejatnya moral benar-benar akan menghantarkan bangsa ini akan kembali menjadi budak? dan difasilitasi oleh anak sang Proklamator? sungguh ironis bapaknya memproklamirkan kemerdekaan sang anak andil menghancurkannya.
Lalu apakah bangsa ini hanya diatur oleh bapak dan anak saja? dimana yang 248 juta lainnya?

YA ALLAH YA TUHAN KAMI - SELAMATKANLAH BANGSA KAMI DARI KEBODOHAN DAN KETERBELAKANGAN MENTAL PARA PEMIMPIN DAN ELIT KAMI
sehingga menistakan saaudara-saudaranya sendiri dari Sabang-Merauke yang telah menitipkan amanatnya.

----------
ditulis dengan berfikir bebas sebagai akibat dari sedihnya melihat kondisi bangsa yang tidak kunjung usai makin terpuruk tidak ada konsep ter-arah, justru arahnya menuju kehancuran (penjajahan oleh China).

No comments:

Post a Comment