Proklamasi Kami BANGSA Indonesia....
Indonesia tanah airku...,Indonesia keBANGSAanku, BANGSA dan Tanah Airku..,BANGSAku Rakyatku semuanya..,Tanahku negriku yang kucinta, Indonesia Raya Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya.!
KENAPA TIDAK BERBUNYI BEGINI:
'Proklamasi Kami WARGA NEGARA Indonesia....
Indonesia tanah airku...,Indonesia keWARGA NEGARAanku, WARGA NEGARA dan Tanah Airku..,WARGA NEGARAku Rakyatku semuanya..,Tanahku negriku yang kucinta, Indonesia Raya Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya.!'
Makna Bangsa dan Warga Negara jelas tidak sama maka Proklamasi dan Lagu Kebangsaan menggunakan kata Bangsa bukan Warga Negara.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang tersebar dari Sabang - Merauke (Sepanjang Nusantara), tapi Warna Negara Indonesia (WNI) bisa saja berasal dari bangsa manapun didunia ini asal memenuhi syarat sebagai warga negara bisa menjadi WNI, sekalipun sudah beranak pinak 7 keturunan tidak bisa disebut sebagai bangsa Indoensia.
Tentunya hak dan kewajiban pun tidak bisa disamakan antara bangsa dan warga negara, semestinya bangsa Indonesia adalah AHLI WARIS negeri mempunyai hak penuh termasuk hak berpolitik (menjadi kepala pemerintahan) sedang bangsa pendatang (WNI) semestinya tidak bisa menjadi kepala pemerintahan.
Bangsa Indonesia adalah penduduk MAYORITAS tidak bisa dibandingkan dengan negara lain yang bangsa (penduduk aslinya) minoritas semacam Amerika dan Australia. Jika mau membandingkan mestinya 'apple to apple' Taruhlan bisa dibandingkan dengan bangsa Jerman atau bangsa Persia di Iran. Tatkala Revolusi Iran 1979 para pilot yang di penjara karena dianggap orangnya Shah Reza Pahlevi saat itu dikeluarkan untuk memiloti pesawat-pesawat tempur berperang dengan Irak. Apa kata para pilot itu 'KAMI BERPERANG UNTUK NEGERI KAMI, BUKAN UNTUK PEMIMPIN KAMI' kalau dibandingkan dengan semaraknya karnaval memperingati 70th kemerdekaan RI diberbagai daerah dengan beragam budaya semoga semua itu dilakukan untuk bangsa, negara dan pemimpinya.
Bangsa ini belum berhasil meraih kemerdekaannya yang hakiki karena berbagai sektor masih dikuasai bangsa asing seperti Ekonomi, Teknologi informasi, Keuangan dan Teknologi secara umum, bahkan dunia politik pun sudah dimasuki oleh bangsa asing yang mestinya ini tidak boleh terjadi.
Bangunlah bangsaku..bangkitlah negeriku, mari rebut kembali kemerdekaan ini hingga seluruh sektor kehidupan dikuasai oleh putra/i ibu pertiwi.
No comments:
Post a Comment