Hal ini hanya terjadi di era reformasi dimana kebebasan bersikap dan berpendapat dijamin undang-undang 'termasuk mengubah haluan partai' kapan saja jika diperlukan dan dimaui. Makna ideologi Partai politik menjadi pudar telah dirusak para elit partai itu sendiri mungkin saja partai-partai itu salah memilih kader yang seharusnya merekrut politikus tapi yang terjadi justru merekrut para pebisnis dan advonturir 'tanpa etika'. Dalam peradaban kehidupan manusia berakal sehat perbuatan demikian dapat dikategorikan sebagai sebuah 'PELACURAN'. Dimana elit partai atau organisasi partai politik kapan saja bisa berpindah 'GERMO' dari germio satu ke germo lainnya bergantung dari BILLING RATE besaran yang akan diterima.
Sungguh sangat berbahayanya membangun bangsa dan negara jika pembuat undang-undang yang membuat regulasi hitam putihnya kehidupan bangsa bermental pelacur. Pantas saja jika kegaduhan politik tidak pernah usai yang mengakibatkan masyarakat menjadi korban, memudahkan kaum imperialis menguasai negeri ini menguras kekayaan dan semua aset bangsa yang berujung masyarakat miskin dan bodoh.
Penegakkan hukum juga menjadi lumpuh karena hukum hanya menjadi mainan politik untuk memayungi sepak terjang para kartel dan kaum imperialis. Zaman jahiliyah modern yang lebih berbaya karena para pelacur berbaju Agama dan bisa menyerupai apa saja berjalan dipandu oleh naluri syahwat duniawi.
Bencana alam menjadi hal yang lumrah, karena insan manusia yang diturunkan Tuhan ke muka bumi yang diharapkan sebagai khalifah telah melenceng mengikuti langkah iblis mengutamakan syahwat dalam sepak terjangnya.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : "Bilakah datangnya pertolongan Allah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS Al Baqarah 2 : 214)
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (QS Ali Imran 3 : 142).
No comments:
Post a Comment