Google analytics

BERAPA BANYAK LAGI YANG HARUS MENJADI TUMBAL?

Rezim hasil rekayasa made in siluman telah menimbulkan banyak korban, mulai dari proyek mobil esemka akal-akalan untuk pencitraan, janji-janji palsu perbaiki DKI, BusTransJ abal-abal yang sering terbakar bahkan skarang kabarnya lebih dari 50% yang beroperasi tak laik jalan, masih terus mencanangkan mega proyek dari biaya utang mulai dari Proyel listrik 3500 megawat yang sontoloyo, MRT, LRT,  KERETA CEPAT, jalan tol, pengucuran dana desa, dan yang lainnya seperti poros maritim, tol laut dan revolusi mental (mental kelaut), padahal tak satupun hasil karyanya yag tercatat berhasil.

Korban demi korban terus berjatuhan, mulai dari penggusuran kampung Pulo, kesulitan hidup jutaan manusia akibat rupiah melemah dan ekonomi memburuk, korban phk dan pengangguran, korban kabut asap hingga ke negeri tetangga.

Sungguh ironis jika rezim ini masih saja dipertahankan, apakah legalitas yang kental beraroma kecurangan dan kepalsuan, pencitraan tak henti-hentinya oleh media propaganda memutar balikkan fakta dan meracuni masyarakat. Penipuan, kepalsuan, ingkar janji, kebohongan menjadi tontonan sehari-hari, pelanggaran uu, belum cukup alasan untuk menghentikan?!




Kabut asap yang makin menggila hingga diluar kemampuan manusia yang akhirnya berserah diri pada Tuhan. Bisa jadi Tuhan murka akibat perbuatan manusia serakah nafsu angkara murka, tak berperikemanusiaan menghalalkan segala cara. Bencana demi bencana kemanusiaan sepertinya akan terus terjadi sampai rezim ini berhenti atau dihentikan.

Sungguh Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum (bangsa), kecuali mereka mengubah dirinya sendiri.

No comments:

Post a Comment