Korban demi korban terus berjatuhan, mulai dari penggusuran kampung Pulo, kesulitan hidup jutaan manusia akibat rupiah melemah dan ekonomi memburuk, korban phk dan pengangguran, korban kabut asap hingga ke negeri tetangga.
Sungguh ironis jika rezim ini masih saja dipertahankan, apakah legalitas yang kental beraroma kecurangan dan kepalsuan, pencitraan tak henti-hentinya oleh media propaganda memutar balikkan fakta dan meracuni masyarakat. Penipuan, kepalsuan, ingkar janji, kebohongan menjadi tontonan sehari-hari, pelanggaran uu, belum cukup alasan untuk menghentikan?!
Kabut asap yang makin menggila hingga diluar kemampuan manusia yang akhirnya berserah diri pada Tuhan. Bisa jadi Tuhan murka akibat perbuatan manusia serakah nafsu angkara murka, tak berperikemanusiaan menghalalkan segala cara. Bencana demi bencana kemanusiaan sepertinya akan terus terjadi sampai rezim ini berhenti atau dihentikan.
Sungguh Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum (bangsa), kecuali mereka mengubah dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment