Google analytics

MALAM INI HATI KAMI MENANGIS LAGI

Hanya karena membaca tulisan ini dari sebelah "buka kan jalan untuk anak anak Indonesia mengejar mimpi dan mewujudkan cita cita mereka" jika kami berkaca pendiri bangsa ini, mereka berjuang sepanjang hidup bahkan tidak sempat menikmati kesejahteraan setelah meraih "kemerdekaan" merekapun tidak mendapatkan tempat layak yang semestinya ia dapatkan.

Itulah nasib pejuang sekalipun tubuh penuh luka bermandikan penderitaan merasa pantas disandang hanya karena alasan mencintai bangsanya dari panggilan jiwa yang ditempa oleh ajaran Tuhan YME.

Sekalipun banyak godaan tapi tetap teguh memilih sebagai pejuang sampai bangsa ini berdiri dikaki sendiri dan mewujudkan negeri menjadi surga bagi bangsanya, bukan seperti keadaan sekarang dimana negeri menjadi surga bangsa asing/aseng dan menjadi neraka bagi bangsa sendiri (penduduk asli).

Penderitaan adalah suatu kenikmatan, seni kehidupan, lebih mendekatkan diri pada Tuhan dan alam semesta, bercanda dengan Tuhan dan alam adalah kenikmatan tersendiri.

Panggilan ini sebetulnya bukan kehendak kami, tak tahu tiba-tiba kami bermimpi melihat cakrawala menghuni negeri surga, negeri begitu indah, kaya raya, penduduk beragam suku dan budaya dengan muka tulus, wajah berbinar, seakan memancarkan keagungan ciptaan Tuhan.




Dibelakang cakrawala itu ada cakrawala berikutnya negeri surga itu benar-benar akan terwujud menjadi idaman bagi manusia seluruh jagad, dengan penduduk yang ramah memberi salam pada semua tamu yang datang dengan ucapan "Selamat Datang ke negeri kami" negeri gemah ripah ijo royo-royo.

Tiba-tiba saja kami terbangun mata terbelalak, terperanjat kaget setengah mati ternyata negeri surga itu kini dalam cengekeraman para badut dan penjajah asing/aseng. penduduk aslinya hampir tiap hari digebukin wereng coklat, kemiskinan dan kebodohan menjadi-jadi, kepalsuan, kemunafikan, korupsi, perzinahan, moral hazard, penindasan, mirip zaman jahiliyah pada era para Nabi.

Untuk menenangkan diri,  kami membasuh muka lalu menghadap pada sang Kholiq, kami mengadu sambil memohon semoga mimpi-mimpi itu bisa terwujud menjadi nyata.

Amiin.

No comments:

Post a Comment