* Adapun yg disampaikan dlm acara tsb :
1. Kiky Syarnaki (Ketua Panitia), menyampaikan :
– Acara ini sudah lama digagas yang didahului dengan pertemuan bersama para tokoh, tetapi baru sekarang bisa direalisasikan terkait munculnya gerakan komunis yang ditandai banyaknya muncul logo PKI, simposium dll.
Kemudian adanya tuntutan pembongkaran kuburan massal yang berpotensi menimbulkan keresahan dan bisa menimbulkan kerusuhan yg bisa berdarah-darah kalau tidak segera disikapi dgn baik.
2. Letjen TNI Pur Surjadi (Ketua PPAD), menyampaikan :
a. Tdk ada lagi yg hrs diomongkan, tetapi apa yg hrs kita perbuat sekarang, karena musuh sdh didepan mata. Dlm simposium itu dikatakan ingin mengungkap sejarah yg sebenarnya, ini berarti sejarah selama ini dianggap tdk benar, ini gila. Kemudian dikatakan juga bhw tdk ada yg salah dan tdk ada yg benar, masa memberontak tdk salah ?.
b. Ada kegamangan sikap pemerintah dlm menyikapi hal ini. Pemberontak kok di fasilitasi, terus darimana anggaran utk memfasilitasi simposium itu, kalau dari pribadi lebih salah lagi. Setiap Presiden keluar negeri selalu membawa oleh-oleh seperti ini. Presiden juga tergopoh-gopoh melantik gubernur Lemhanas, memangnya siapa dia?.
c. PKI tidak mungkin bisa tumbuh kalau tdk difasilitasi padahal anggaranya tdk sedikit, itu dari mana ?. Apakah terkait reklamasi atau terkait gubernur DKI, walohuallam. Kalau reshufle terjadi lagi dan mereka masuk semua, mau apa kita ?.
Mentri Susi itu siapa ? Anak siapa ? Sudah banyak bukti-bukti yang mengharuskan kita bertindak, dan ini bukan kita yang memulai. Petugas intel dan hukum di lapangan untuk tdk ragu-ragu lagi mengambil tindakan sesuai kewenangan dan hukum yang berlaku. Mari bersama-sama kita tunjukan bahwa kita masih ada jangan diam.
3. Muh. Al Khathath (Sekjen FUI), menyampaikan :
a. Dlm Al Quran kita diperintahkan untuk menyiapkan diri dari musuh Allah dan islam agar bisa menakuti-nakuti musuh itu. Kita akan menjadi sangat kuat kalau umat Islam bersatu dgn TNI dlm menghadapi PKI, karena itu jangan pisahkan Islam dengan TNI. Malah kata MUI mari kita tumpas PKI.
b. Sikap FUI dalam menghadapi munculnya kembali PKI :
1). PKI dgn ajarannya yg menolak ke Esaan Tuhan adalah bertentangan dgn Ketuhanan YME yg menjadi dasar negara RI.
2). PKI telah terbukti melakukan pemberontakan utk mngganti dasar negara yg berketuhanan YME.
3). PKI telah melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap umat Islam, memprovokasi Soekarno dan pembuhunan para jenderal adalah keniscayaan.
4). Adanya upaya memutarbalikan fakta bhw PKI seolah-olah korban adalah mengada-ada.
5). Upaya PKI utk mencambut TAP MPR hrs diwaspadai dan wajib ditolak umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
c. FUI meminta pemerintah RI agar dalam menangani masalah PKI hrs dimulai dari kasus pemberontakan PKI sebelum tahun 65. Kemudian dalam membuat program bela negara oleh Kemhan agar memasukan kurikulum bahaya komunis.
Selain itu harus melibatkan ulama dan pesantren dalam bela negara. Kita juga meminta TVRI agar menayangkan kembali film G 30 SPKI. Umat Islam insyaallah akan berjihad bersama TNI utk memberantas PKI.
4. Jend. TNI (Purn) Ryamizar Ryacudu (Menhan), menyampaikan :
a. Acara ini sangat penting bagi kita sbg komponen bangsa yang setia Pancasila dan senantiasa waspada terhadap bahaya laten komunis. Dulu kalau bilang bahaya laten komunis diketawain, tdk ada itu katanya, nyatanya sekarang laten itu muncul lagi, berarti yg bilang itu komunis juga.
b. Idiologi liberal, komunis itu buatan manusia, kalau Pancasila itu anugrah dari Tuhan YME, karena Presiden Soekarno saja bilangnya penggali bukan pembuat Pancasila, karena itu kita hrs yakin sebab Pancasila adalah pemersatu. Pesan Jenderal Sudirman kita ini dipihak bathiniah dan melawan lahiriah pasti menang karena Pancasila itu bathiniah.
c. Sebagai Menhan dirinya menginginkan negara ini damai tidak ada ribut-ribut apalagi ada pertumpahan darah. Jadi kalau ada pertemuan (simposium) lalu muncul ini itu, hal ini bisa menimbulkan pertumpahan darah, ini bukan memprovokasi tetapi mengingatkan. Jadi kalau kakek-kakek pengecut itu (tokoh PKI) menyuruh anak-anaknya dan cucu-cucunya memakai kaos itu (PKI).
d. Terimakasih kpd Ormas, LSM, OKP, Ormas agama yang masih setia kepada Pancasila dan NKRI. Menjadi tugas semua komponen bangsa untuk membela negara sesuai UUD 1945 sesuai peran dan propesi masing-masing. Saat ini masih banyak yang menganggap bahwa bela negara hanya tugas TNI. Ancaman saat ini tidak didominasi militer tetapi menjadi multidimensi.
Karena itu bela negar menjadi hak dan kewajiban semua warga negara. Meminta Ormas yang setia kepada Pancasila untuk mewaspadai penyusupan idiologi komunis yang masuk melalui medsos dan dikemas menarik terutama bgi anak-anak muda. Program 100 juta kader Bela Negara (BN) adalah bagian dari upaya merevolusi mental sebagai mana program nawacita.
5. Pernyataan para tokoh, al :
a. Yapto (Ketum PP).
– Ketika amandeman UUD 45 dilakukan pihaknya menganggap bhw TNI/Polri juga sudah tersusupi, kenapa waktu itu ikut menyetujui. Lalu ketika bersumpah setia kepada Pancasila dan UUD 45, itu Pancasila dan UUD 45 yang mana ?.
Munculnya kembali komunis karena intelijen kita tidak bekerja sebagaimana mestinya. Kemudian pemerintah juga malah menyerahkan ekonomi kita kepada segelintir orang yang akhirnya bisa mengatur Republik ini. Jawa bagian utara mulai dari merak sudah dikuasai oleh Non pribumi.
Pemerintah dan legislatif kita sudah dimasuki komunis. Ini yang harus dibersihkan, bukan hanya menangkapi orang-orang yang memakai kaos PKI saja. Lebih parah lagi ada pejabat pemerintah yang mengatakan kaos PKI sedang Tren.
b. Ponco Sutowo (Ketum FKPPI).
– Munculnya kembali PKI tidak tiba-tiba, tetapi sudah direncanakan secara sistematis, karena itu kita juga harus menyiapkan diri. Diseluruh negara di dunia hanya memiliki satu idiologi, kita sudah memilih Pancasila maka harus kita pertahankan, karena itu mari kita rapatkan barisan. Semoga acara ini menjadi modal dalam gerakan kita melawan PKI.
c. Shobri Lubis (Ketua DPP FPI).
– Dari hari ke hari makin tidak jelas bangsa ini mau dibawa kemana. PKI juga semakin merajalela. Pihaknya telah menyerahkan buku berisi temuan-temuan tentang munculnya PKI kepada Pangkostrad, Mabes TNI dan Mabes Polri. Kami melakukan apa yang bisa dilakukan adalah dgn memutar film secara serempak pengkhianatan PKI karna anak SD sekarang tidak mengerti PKI.
Sedangkan di kampus malah menonton film PKI senyap. Kami dengan para pendeta mendatangi Komnas HAM terkait tulisan di kompas bahwa Komnas HAM meminta agar pemerintah meminta maaf kpd PKI. Ini Komnas HAM indonesia atau Komnas HAMnya PKI. Kenapa ketika umat Islam dibantai PKI, Komnas HAM hanya diam. Kalau kita meminta maaf kepada PKI maka sekalian saja pemerintah minta maaf kepada Belanda dan Jepang karena telah menjajah kita.
d. Taufik Ismail (budayawan).
– Ada 3 buku yg ditulis oleh wartawan Jawa Pos dan buku baru berjudul Benturan NU dan PKI, ini bagus sekali, patut dibaca. Dirinya juga sudah membuat buku sesudah 30 tahun gagalnya kudeta PKI.
Kudeta PKI 1948 itu bukan peristiwa Madiun affair tetaapi Deklarasi negara Soviet Indonesia yang katanya akan dipimpin oleh keturunan Nabi Musa yaitu Muso. Remaja kita perlu membaca buku tentang pengkhiatan PKI, tetapi sangat disayangkan remaja kita lebih terkagum-kagum terhadap buku-buku terbitan barat.
Negara kita adalah yang tercepat dlm membubarkan komunis. Di seluruh dunia dlm 74 tahun, komunis telah membantai 120 juta orang, artinya dalam sehari komunis telah membunuh 4500 orang, ini hasil penelitian. PKI telah menyembunyikan fakta bahwa hanya PKI yang dibunuh oleh umat Islam dan TNI, tapi sebabnya tidak pernah di sebut karena sebabnya PKI yg lebih dulu membantai umat islam dan anggota TNI.
e. Mayjen TNI Budi Sujana (Ketua Bela Negara).
– Kita akan mempringati hari Pancasila pada 1 sd 3 Juni 2016 dengan mengadakan simposium menolak bangkitnya PKI yang kemudian dilanjutkan dengan pawai akbar, diharapkan semua pihak ikut membantu agar terselenggaranya kegiatan nanti itu, ketua Panitianya Bapak Kiky Syarnaki.
Kita terlena bahwa PKI tidak akan bangkit, nyatanya mereka sudah bangkit dan memegang Posisi-posisi penting di pemerintahan. Jangan sampai terlena lagi, mari kita tumpas PKI.
No comments:
Post a Comment