Anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini mengatakan bahwa eksodus pekerja asal Tiongkok yang masuk ke beberapa daerah di Indonesia dengan mudahnya, membuat publik bertanya-tanya.
Kalangan DPR pun diakuinya juga mempertanyakan kepada Menaker terkait hal tersebut.
"Siapa yang memberikan izin masuk kita akan mempertanyakannya dan rasanya enggak mungkin kalau Menaker beralasan tidak tahu keluar masuknya para pekerja asing asal Tiongkok ini, mereka masuk pakai dokumen apa dong kalau begitu. Jadi enggak mungkin kalau pemerintah enggak tahu," kata dia di Nusantara I DPR RI Jakarta.
Amelia juga menyesalkan seandainya arus modal dari Cina masuk ke Indonesia, tapi dibarengi dengan arus manusianya juga.
"Kalau memang mau berinvestasi, ya investasi saja dengan membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk negara yang jadi tujuan investasi, bukan malah berinvestasi tapi membawa pekerjanya juga dari sana, ini enggak benar," tandasnya.
----------
Pekerja Cina Sudah Banjiri Indonesia, Pemerintah Kok Baru Ribut?
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Robert Rouw menyayangkan sikap pemerintah yang dianggap lemah dan lamban terkait membanjirnya para pekerja asal Tiongkok yang masuk ke beberapa daerah di Indonesia.
"Kenapa pemerintah baru ribut-ribut, berarti pemerintah tidak menjalankan fungsinya dengan baik selama ini. Seharusnya negara bisa kontrol orang masuk dan keluar dari setiap pintu masuk ke negara ini," kata Robert di Nusantara I DPR RI Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Kontrol Kemenaker selama ini kata dia, terlihat tidak berjalan, sehingga efek dominonya terjadi seperti saat ini.
"Sangat lemah kontrol Menaker ini dan seharusnya Menaker buat satgas untuk kontrol operasional perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia," tukas dia.
----------
DPR: Ironis, Pekerja Asing Diutamakan, Tapi Pekerja Kita Nganggur
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN Amran menyesalkan banyaknya para pekerja asing asal Cina yang masuk ke Indonesia. Sebab, saat ini masih banyak pekerja lokal yang mumpuni dalam berbagai sektor.
"Saya kira kalau memang benar ada pekerja asing masuk ke Indonesia dan tidak memiliki kemampuan, tapi dipekerjakan, saya kira itu ironis, kenapa ironis, karena pekerja asli sendiri banyak yang menganggur," kata dia di Nusantara II Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Padahal, lanjut dia, pekerja asal Indonesia pun tidak kalah bersaing dengan pekerja asing.
"Coba cek di Kemenristek, begitu banyaknya pekerja asal Indonesia yang memiliki kualifikasi tinggi dan bekerja di negara lain. Jadi kenapa harus memakai tenaga kerja dari luar kalau pekerja kita sendiri mampu," ketus dia.
Oleh karenanya, ia mengimbau pemerintah agar mengkaji dan mendata ulang keberadaan para pekerja asing di Tanah Air.
"Pemerintah harus mengecek dan mendata para pekerja asing tersebut, apakah memiliki persyaratan dokumen dan persyaratan lainnya yang diwajibkan di Indonesia," jelasnya.
----------
Pemerintah Harus Hati-Hati Beri Kebebasan Bagi Pekerja Asing
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Syuir Syam mengkritisi dan merasa prihatin dengan banyaknya para pekerja asal Tiongkok atau Cina yang masuk ke Indonesia.
"Saya menyayangkan masuknya tenaga kerja kasar asal Tiongkok masuk ke Indonesia. Sementara kita sendiri masih mengirim tenaga kerja ke luar negeri," kata dia di Nusantara I DPR RI Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Menyikapi persoalan ini, ia mengaku pihaknya akan memanggil Kementerian Tenaga Kerja untuk menjelaskan persoalan tersebut. Ia juga minta Menaker agar tidak memberikan izin pada pekerja asing.
Lebih lanjut Suir mengatakan bahwa masuknya para pekerja kasar asal Tiongkok ke Indonesia dengan mudah karena adanya kelemahan di sektor pengawasan.
"Ini ada kelemahan terutama di ke imigrasian ," tandas dia.
Oleh karenanya, ia minta pemerintah agar secepatnya mengambil langkah antisipatif dan tegas terkait keberadaan para pekerja kasar asal Tiongkok tersebut.
"Pemerintah harus segera mendeportasi para pekerja kasar asal Tiongkok tersebut karena bayangkan banyak pabrik tutup di Indonesia dan banyak pekerja kita yg nganggur dan di-PHK.," tegas dia.
"Pemerintah harus hati- hati kalau memberikan kebebasan karena masyarakat kita akan tertekan dan tentu ada konsekuensi logis dari hal tersebut."
---------- DPR Janji Dalami Soal Eksodus Pekerja 'Negeri Tirai Bambu' ke Indonesia
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menyatakan bahwa DPR RI akan serius menangani isu membanjirnya para pekerja kasar asal negeri tirai bambu Cina, yang bertebaran di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kita akan panggil Menaker, tapi sebelum memanggil Menaker, kita terlebih dahulu akan melakukan investigasi, kita akan kumpulkan data-data terkait keberadaan para pekerja asing di perusahaan-perusahaan mana saja, baru kita panggil Menaker setelah itu," kata Irma di Nusantara I DPR RI Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Menurutnya, DPR nantinya juga akan mempertanyakan terkait pemberian izin yang diberikan Menaker.
"Kita akan pertanyakan pada Menaker dasar hukumnya apa memberikan izin dan izin atau IMTA itu ternyata ada dan itu menurut keterangan Menaker sendiri, jadi kita akan terus pertanyakan dari sisi legalitas dan dasar hukumnya apa," tegas dia.
LAGI-LAGI UU TKA DITABRAK (kayak dihutan aja pakai hukum rimba)
No comments:
Post a Comment