Bhinneka Tunggal Ika yang dimaksud adalah berbeda-beda suku, agama dan budaya tapi tetap satu bangsa Indonesia. Artinya Bangsa Indonesia adalah semua suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang berbeda-beda agama dan budaya. BUKAN BANGSA CHINA.
Bhinneka Tunggal Ikan BUKAN berbeda-beda etnis, bukan pula berbeda beda bangsa.
Pada kesempatan ini kami mengingatkan pada seluruh komponen bangsa bahwa bangsa indonesia saat ini dalam bahaya besar, yaitu bahaya pergeseran nilai / memaknai arti sebuah bangsa menjadi rancu yang berakibat membuka pintu legalitas penjajahan oleh bangsa asing/aseng.
China punya cara licik seperti penjajah belanda dulu memulai penjajahan juga dari perdagangan (VOC), jika ngomong China dibilang rasialis (sampai namanya diganti menjadi Tionghoa) sama kayak orang belanda dulu bilang ke pribumi sebagai extrimis-extrimis.
Semua etnis / suku / bangsa didunia jika dibahas kedudukannya atau asal muasalnya tidak pernah ada yang bilang rasialis HANYA CHINA yang bilang begitu karena China punya kepentingan menjajah / menguasai / memiliki Indonesia, suka atau tidak harus dikatakan ini karena ini kecenderungan yang nyata.
Pernah mereka mau mengaburkan makna Indonesia maka usul diganti Nusantara dengan begitu mereka akan dengan mudah menghancurkan makna Proklamasi, Pembukaan UUD 1945 dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sesungguhnya telah lama mereka mengincar bangsa Indonesia maka sadarilah dan hadapilah dengan seksama. Dalam iklan-iklan di berbagai media mereka menyaru sebagai bangsa Indonesia hati-hati diujungnya akan dibelokkan untuk tujuan kepentinyannya yaitu penjajahan.
Pada tahun 1965 China pernah mencoba menguasasi Indonesia melalui kaki-tangan PKI tapi dapat digagalkan oleh orde baru. Namun China justru dibersarkan dikala orde baru setelah berhasil mempecundangi orde baru bahwa pribumi itu susah maju maka sektor-sektor bisnis dan industri dikuasainya hingga kini menghasilkan hampir 80% ekonomi nasional ada ditangannya.
Diera reformasi setelah berhasil mempecundangi kiyai gaek tentang makna pluralisasi China berhasil mencuci otak anggota parleman hingga menghasilkan perubahan Pasal 6(1) UUD 1945 yang asalnya Presiden dan wakil presiden harus orang Indonesai Asli diubah menjadi Presiden dan Wakil Presiden hanya WNI (Kata-kata ASLI dihilangkan) sehingga membuka peluang orang - orang China menduduki Presiden dan Wakil Presiden.
Selain itu mereka juga berhasil mendirikan partai politik dan sudah ada yang menjadi pejabat Gubernur. Padahal jika dikaji secara mendalam jelas bertentangan dengan Proklamasi, Pembukaan UUD 1945 dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bagaimanapun China bukan bangsa Indonesia.
Pada pilpres 2014 China berada dibalik salah satu kandidat capres indikasinya ada di harian New York Time, Der Spiegel dan 30 lebih profesor, pengamat dan lembaga survey membuat opini pencitraan capres. Hampir semua media dikuasai dan digunakan untuk membentuk opini. Jelas hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit yang tidak mungkin sanggup dibiayai oleh seorang kelas kampung. Sekalipun kental ber-aroma kecurangan dan sogokan namun sang boneka berhasil didudukkan disinggasana.
Apa yang terjadi sekarang semua ber-aroma China mulai dari investasi, tenaga kerja, kebutuhan mesin-mesin pembangkit listrik PLN dan hampir semua proyek infrastruktur pemerintah ber-aroma China. Sesungguhnya secara sistem dan tata kelola kehidupan Indonesia ini sudah dijajah China, belum lama berselang penggusuran kampung Pulo tak beda jauh dengan Belanda boleh jadi lebih kejam dari pada Belanda.
Selangkah lagi pada 2019 China akan merebut tahta Presiden / Wakil Presiden terlihat semua sudah lengkap dipersiapkan mulai dari payung hukum, para pecundang, boneka, antek-antek, logistik serta media tidak kurang dari 5 media televisi telah dipersiapkan dan TVRI pun sudah lama jadi anteknya yang seharusnya membela bangsa tapi justru memihak ke china walau dikamuflase tapi tetap terasa.
Diatas kertas tidak mungkin seorang China bisa terpilih jadi Presiden / wakil Presiden, tapi tunggu dulu .. Siapa Gubernur DKI yang kontroversial itu? lalu apa susahnya menciptakan Presiden/wakil presiden RI melalui mekanisme/proses tak jauh dari itu?!
Saudaraku sebangsa dan setanah air dari Sabang - Merauke, jika kalian tidak mau bernasib sama seperti orang-orang Indian atau Suku Aborigin yang menjadi asing, miskin, kere, tertindas oleh bangsa asing di negerinya sendiri, maka bangkitlan negeri ini milikmu, warisanmu dari nenek moyang bukan negerinya orang-orang China maka cegah orang-orang China menjabat/memimpin negeri ini kembalikan undang-undang seperti aslinya jangan diubah-ubah untuk kepentingan China.
Khusus untuk saudara-saudaraku wakil rakyat di Senayan, Jakarta, Indonesia, jika kalian masih waras, tidak sinting dan tidak gila benar-benar wakil rakyat bukan antek penjajah (aseng), mestinya bisa mengembalikan Pasal 6(1) UUD 1945 ke Aslinya. Karena perubahan itu jelas bertentangan dengan Proklamasi, Preambule UUD 1945 dan semangat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Dan mestinya bisa memberi makna diterjemahkan dalam undang-undang perbedaan antara Bangsa Indonesia dan Warga Negara Indonesia. ini amanat dari para pendiri bangsa yang telah mengorbankan harta, jiwa dan raga.
Sadarlah .. apa yang telah kalian korbankan? kenapa kalian biarkan negara dilacurkan / dijajah? masak hanya urusan perut mencari sesuap nasi sampai segitunya...
Kami atas nama masyarakat jelas tidak rela.
Semua manusia adalah ciptaan Tuhan mau China, Belanda, Arab, atau Indonesia, kami tidak bermaksud membenci ciptaan Tuhan kami hanya meluruskan hak dan tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dari bangsa Indonesia.
Bangsa-bangsa asing silahkan tinggal di Indonesia Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan berbagai hiruk pikuk kehidupannya. Tetapi sebagai bangsa Indonesia kami tidak rela dan tidak sudi dipimpin oleh bangsa asing karena itu berarti penjajahan telah terjadi harga diri sebuah bangsa telah sirna. Tidak ada lagi arti berbangsa dan bernegara bagi kami.
Untuk saudaraku sebangsa dan setanah air dari Sabang - Merauke, ada banyak cara mencari makan tapi sejahat-jahat mekhluk manusia adalah yang cari makannya melacurkan bangsa dan negara. Karena telah mengkhianati jutaan umat manusia, tidak ada baiknya dimata manusia maupun dimata Tuhan. kembalinya ke tempat seburuk-buruk tempat kembali yaitu Neraka Jahanam.
Merdeka atau Mati..!!
No comments:
Post a Comment