Setelah berhasil menyusup ke parlemen untuk mempersiapkan payung hukum lalu membuat boneka sekaligus diboncengi untuk melakukan uji coba ditingkat lokal, tak ketinggalan payung hukum pun di disapkan dengan membuat undang-undang.
Boneka itu kini telah berhasil di singgasana namun harus melalui jalan terseok-seok beraroma kecurangan sekalipun sudah menyewa konsultan kelas dunia dan pembentukan opini di berbagai media termesuk New York Time dan Der Spiegel. Betapa idiotnya mereka itu orang bodoh pun tahu kalau semua itu palsu bagaimana bisa masuk akal manusia sekelas kampung di orbitkan di New York dan Jerman padahal tak ada angin dan tak ada hujan.
Seakarang masyarakat baru nyadar terbuka mata ternyata boneka itu benar-benar boneka alias plonga-plongo selalu menunggu remote kontrol untuk bereaksi tidak bisa bergerak secara reflek.
Negeri yang begitu besar dan kaya ini kini dalam genggaman penjajah dan banyak para elit menjadi sinting, gagu, bahkan gila karena tidak bisa berfikir waras lagi.
Masyarakat mulai sekarat menunggu waktu tiba 'kiamat'
No comments:
Post a Comment