Google analytics

MENGENANG MASA-MASA LALU SAAT MEDIA OMONG BESAR, SEKARANG LIHAT HASILNYA..!!

JOKO WIDODO IS A SUPERSTAR IN INDONESIA

According to the German major media, Spiegel there are similarities Jokowi with Sultan Harun Al Rashid, Nelson Mandela and Mick Jagger. What are the similarities? Watch the video to completion.

The Der Spiegel is a weekly magazine that the largest, most influential in Germany. Has a circulation of about one million copies each week, known as magazine dg academic writing style and an amazing 200 pages thick.



Jokowi that are popular in Indonesia, it also has appeal in Europe. Renowned German magazine, Der Spiegel Jokowi viewing figures are regarded as a politician and also a ‘pop star’ in Indonesia.

Joko Widodo is a person with strange characters, a mega star in his country, and a figure that grew into an important figure in politics in Asia. Der Spiegel calls Jokowi figure is the result of a mixture of a lot of character.

Jokowi mentioned that sometimes behave like King Caliph Harun al-Rashid, the legendary, who likes to sneak out of the palace in Baghdad, Iraq at night to mingle with the people and learn the mindset of its people. Jokowi also behave like Nelson Mandela and sometimes he looks like the type of Mick Jagger.

----------
MASIH INGAT ISI OTAK PARA PROFESOR INI..

330 Profesor se-Indonesia pilih capres, JK & Jokowi teratas

Pol-Tracking Institute merilis hasil penelitian terbaru mereka terkait kandidat capres yang paling berkualitas. Hasilnya, Jusuf Kalla dan Joko Widodo berada di urutan teratas dari 35 nama capres yang dinilai.

Penelitian kali ini dilakukan Pol-Tracking dengan mengumpulkan 330 guru besar (profesor) dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Seluruh kegiatan survei dilakukan pada 3 Februari hingga 10 Maret 2014 lalu.

"Ini merupakan ikhtiar Pol-Tracking sebagai lembaga riset dan survei politik untuk memberikan referensi mendalam bagi publik atas penilaian Capres-Cawapres Potensial di 2014 dari pandangan 330 pakar," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda dalam jumpa pers di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Minggu (23/3).

Dalam survei ini, para profesor menggunakan 7 poin penilaian kualitas seperti: integritas, visi dan gagasan, leadership dan keberanian mengambil keputusan, kompetensi dan kapabilitas, pengalaman dan prestasi, kemampuan memimpin pemerintahan dan negara, dan kemampuan memimpin koalisi partai politik di pemerintahan.

Semua poin itu dibahas melalui metode focus group discussion (FGD) dengan tema 'Mengukur Kualitas Personal Para Kandidat Capres-Cawapres 2014'.

Hanta menjelaskan, untuk skor total dari seluruh kandidat capres-cawapres potensial dari skor total penilaian setiap tokoh dari 7 (tujuh) aspek dimensi yang dinilai, hasilnya adalah setidaknya ada 25 kandidat yang mempunyai skor nilai kualitas dan kompetensi personal di atas nilai ketercukupan 6.

No comments:

Post a Comment