Ribuan Pekerja EPC Banyu Urip Blok Cepu Mengamuk, Puluhan Mobil Hancur
Sabtu (1/8) sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan pekerja di Proyek Enginering, Procurement and Constructions (EPC) yang lokasinya berada di Lapangan Banyuurip Blok cepu, Kecamatan Gayam Bojonegoro mengamuk.
Terdapat ratusan sampai ribuan pekerja berkerumun sambil melempari berbagai fasilitas yang ada di sekitar tempat tersebut dengan batu. Membakar dan merusak Pos Satpam, juga sejumlah mobil karyawan. Berakibat puluhan mobil hancur.
Vice President Public and Government ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto membenarkan adanya kejadian tersebut. Pekerja yang rusuh tersebut berasal dari subkontraktor Tripatra Samsung. Dimana Tripatra Samsung adalah kontraktor yang ditunjuk oleh Exxonmobil untuk mengerjakan proyek tersebut.
Sedikitnya dua kantor milik perusahaan kontraktor PT Tripatra dan kantor milik operator proyek PT Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) di proyek minyak dan gas Banyu Urip Blok Cepu-Bojonegoro, Jawa Timur, dibakar oleh ribuan pekerja. Yang juga dibakar adalah enam mobil perusahaan itu. Diduga, para pekerja marah karena diterapkannya aturan kerja yang baru dan adanya pemecatan terhadap sejumlah pekerja.
Demikian diungkapkan Bupati Bojonegoro Suyoto, dengan mengutip keterangan dari sejumlah pekerja. “Berdasarkan keterangan pekerja, perusahaan hanya membuat satu pintu masuk-keluar untuk pekerja proyek, padahal sebelumnya ada empat pintu yang bisa digunakan,” kata Suyoto di lokasi, Sabtu (1/8/2015).
Akibat peristiwa ini, tambahnya, produksi sumur minyak lapangan Blok Cepu dihentikan. Tappi, secepatnya akan berproduksi kembali agar tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar. “Produksi minyak Blok Cepu dihentikan, ya, jelas menimbulkan kerugian. Tapi secepatnya harus kembali berproduksi,” ujarnya.
Kendati begitu, Suyoto mengaku tidak tahu kapan produksi minyak Blok Cepu berjalan kembali, yang sebelumnya rata-rata sekitar 75.000 barel/hari.
Untuk sementara, lanjutnya, ribuan karyawan minyak Blok Cepu yang mengerjakan proyek “EPC” I dengan pelaksana PT Tripatra-Samsung, Jakarta diliburkan. “Semua karyawan diliburkan. Saya belum tahu tahu kapan karyawan minyak Blok Cepu masuk kembali,” tuturnya.
Diungkapkan Suyoto, pihaknya akan segera mengundang manajemen PT Tripatra-Samsung-Jakarta dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), termasuk juga perwakilan karyawan, untuk membahas bersama permasalahan yang terjadi. “Secepatnya saya akan mengundang Tripatra dan EMCL, juga perwakilan karyawan minyak Blok Cepu, untuk menjaga agar pekerjaan dan produksi minyak Blok Cepu tidak terganggu,” kata Suyoto.
Ditanya kemungkinan ada faktor lain, diluar faktor kesulitan antre keluar untuk istirahat, ia menyatakan kurang tahu.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Henri Fuiser menjelaskan, kemarahan ribuan karyawan proyek minyak “EPC” I Blok Cepu berlangsung sekitar 30 menit, karena dipicu sulit keluar untuk istirahat makan siang. “Mereka marah karena lama keluar melalui pintu untuk makan siang,” ujar Henri.
No comments:
Post a Comment