Mereka bilang bukan suku Jawa, Sunda, Batak, Papua atau 300 lebih suku lainnya, bukan juga yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha atau lainnya, mereka bilang Indonesia bukan itu semua tapi mereka bilang Indonesia adalah yang mencintai dan berbuat nyata untuk negeri ini. Itulah omong kosong dan omong besar mereka, sejatinya mereka sedang membual penuh tipu muslihat dengan cara licik karakter khasnya. Mereka telah berbuat apa untuk bangsa ini? memeras, merampok, menindas apakah itu yang dimaksudkan? coba sebut satu saja apa yang telah di perbuat oleh bangsa aseng itu untuk bangsa kita hingga mereka tidak malu menggombal sebagai cinta bangsa. Taruhlah sudah berbuat sesuatu lalu bisa melenggang menjajah bangsa? Emang ada negara yang mau dijajah bangsa asing? kecuali bangsanya sangat bodoh atau gila..
Mereka hidup berkelompok tidak mau membaur dengan penduduk asli, membuat jaringan sesamanya, , ngemplang BLBI Rp.400 triliun, pengedar narkoba, mucikari, tukang sogok pejabat, penipu, penjudi dan masih banyuak lagi. darimana sisi baiknya? Kalau mereka tetap ngotot dengan segala cara ingin menguasai bangsa kita berarti kita siap perang terbuka lawan mereka, mungkin perlu 'dibumi hangus' agar tidak terulang-ulang lagi dikemudian hari.!! Mereka jelas bukan bangsa Indonesia tapi kemauannya ingin menguasai Indonesia.
Tiap hari pembentukan opini menyesatkan oleh aseng 'bangsat' yang serakah ingin menguasai negeri ini. Memutar balikkan makna kebangsaan dan Bhinneka Tunggal Ika, setelah sebelumnya telah berhasil mempecundangi banyak tokoh berbalut diskriminasi maka kahirlah perubahan Pasal 6(1) UUD 1945 yang tadinya mensyaratkan Presiden harus Bangsa Indonesia (Orang Indoensia Asli) dubah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) saja. Artinya bangsa asenmg / bangsa apa saja selama memenihu syarat misal lahir dan besar di negeri ini bisa mencalonkan diri sebagai Presiden. Belum lepas dari ingatan betapa pemilihan langsung bisa direkayasa dengan penuh kecurangan sementara para penegak hukum beraroma sogokan. Jika nasib suara 250 juta manusia berujung pada 9 Anggota MK sungguh celaka bangsa ini, seberapa kuat daya tahan 9 manusia itu terhadap godaan uang dan esek-esek lainya.
Reformasi berbalut demokrasi telah ter-inlfiltrasi oleh kepentingan kaum imperialis melakukan penjajahan terhadap bangsa ini. Emang tidak bisa diukur dari cara mereka berkata atau cara mereka berjanji tapi lihatlah apa saja yang telah terjadi 15 tahun lebih era reformasi ini. Asing/Aseng makin memperkuat cengkeraman di negeri ini dari segala lini misal mengganti dengan kepala naga pada lambang2 tertentu, barongsai dan berbagai adat yang asing bagi bangsa ini. Kita mempunyai ribuan adat dan budya kenapa harus kepala naga dan barongsai? bukankah itu bukan adat dan budaya kita? Kami tidak rela bangsa ini dijajah dari segala lini.
Saudaraku sebangsa dan setanah air dari Sabang - Merauke, jika bangsa ini mau maju maka mutlak harus dipegang / dikuasai oleh Bangsa sendiri jangan sampai terjadi negeri dikuasai bangsa aseng, waspadalah mereka mengincar negeri ini sajak tahun 1965. Karena itu artinya penjajahan terulang kembali dan kita wajib berjuang berperang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan sejati.
Merdeka atau Mati..!!
No comments:
Post a Comment