Jika negeri ini dikuasai oleh komunis, aseng, kaum imperialis, para begundal, badut, dan para preman pastilah Tuhan tidak akan mengijikan dan pasti akan dihancurkan.
Negeri utara Kuru adalah miniatur surga dunia maka Tuhan senantiasa akan memeliharanya.
Para elit pemegang kuasa sejatinya telah menyimpang jauh dari ajaran Tuhan lihatlah mereka tiap kali berbohong, menipu, bersekongkongkol dengan bangsa aseng merampok kekayaan bangsa ini yang dilimpahkan Tuhan untuk putra/i ibu pertiwi karena ketaqwaannya.
Namun para manusia bermoral bejat telah merampas semua hak masyarakat yang dilimpahkan Tuhan itu, lihatlah para pejabat dinegeri ini adalah pejabat paling korup didunia, penguasa paling munafik dan bermental bobrok.
Dinegeri utara kuru itu kekuasaan dicengkeram para begundal yang bersekongkol dengan aseng.
Jangan heran jika 80% rakyat melarat dan sekarat, kecuali para begundal itu diruntuhkan dan kamum imperialis tidak dibiarkan menguasai ekonomi negeri ini.
Tanpa itu omong kosong - nonsent.
----------------------
Tjipta Lesmana: “Tentara Banyak yang Dibantai Mampus oleh PKI!”
Dalam acara di sebuah televisi swasata pada Selasa malam ini (29/9), Mantan Panglima Kostrad Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengatakan, jika para keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) ingin menuntut permintaan maaf dari negara, mereka terlebih dulu harus meminta maaf kepada keluarga korban PKI.
Ia mengaku sependapat apabila ada ide untuk saling memaafkan, antara para keluarga PKI dan keluarga korban kekejaman PKI pada Gerakan 30 September. “Minta maaf dulu kepada kami, baru kita saling memaafkan,” ujar Kivlan.
Kivlan juga mempertanyakan tindakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang sebelumnya melakukan penyelidikan kepada keluarga PKI. Menurut dia, Komnas HAM seharusnya juga melakukan penyelidikan terhadap apa yang dialami oleh para keluarga korban kekejaman PKI.
Hal senada juga dilobarkan guru besar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Profesor Tjipta Lesmana. Menurut dia, Komnas HAM juga harus menyelidiki kekejama PKI sebelum 1 Oktober 1965. “Tentara banyak yang dibantai mampus oleh PKI! Begitu sadis komunis ini!” katanya.
Tjipta juga mengatakan bahwa PKI telah melakukan kudeta.
----------------------
Pengusaha Cina-Indonesia Lebih Banyak daripada Pengusaha Pribumi, Waspada
Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban lewat akun Twitter-nya pada Selasa (29/9) mengatakan, pasar tidak percaya kepada presiden karena pemerintah tidak kompak, pembantu-pembantu presiden asyik sendiri dengan mainannya masing-masing. Ia juga mengatakan, pemerintah Joko didukung oleh pengusaha terkaya, tapi tidak membawa pulang dolar mereka ke dalam negeri. “Malah ambil untung anjloknya rupiah,” katanya.
Sebelumnya, pada Sabtu lalu (27/9), Kaban juga menulis di lini masa Twitter-nya, jumlah pengusaha Cina-Indonesia lebih banyak daripada pengusaha pribumi asli. “Waspada rasialisme baru. Apakah ini proporsional?” ujar Kaban.
Namun, tambahnya, jumlah pengusaha Cina yang banyak itu ternyata tidak mampu membendung terpuruk nya rupiah. “Welcome pengusaha Tionghoa. Welcome Rp 15.000/US$,” tulisnya.
----------------------
Partai Nasdem Akan Dibubarkan?
Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, belum mau membeberkan keterkaitan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella dalam kasus dugaan suap kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negeri Medan. Gatot berjanji akan menyampaikannya di persidangan dirinya. “Nanti saja, ya, di persidangan,” ujar Gatot setelah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (29/9).
Kalau benar Patrice Rio Capella terlibat dalam kasus ini, akankah Partai Nasdem dibubarkan? Karena, pada 3 Juni 2013 lampau, dalam acara pembekalan caleg partainya di Ancol, Jakarta, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berjanji partainya tidak akan cuci tangan bila ada kader yang tersangkut kasus pidana. “Kami tidak mau sebut-sebut oknum. Kalau ada anggota kami terkait tindakan tercela, partai akan bertanggung jawab,” kata Paloh.
Bukan hanya itu. Paloh juga berjanji untuk mengevaluasi keberadaan Partai Nasdem bila ada kadernya tersangkut korupsi. “Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment