Aseng itu hanya 12 juta tapi menguasai hampir semua sektor kehidupan baik ekonomi, sosial, dan politik. Ekonomi 80% telah digenggam, sosial hampir semua media dikuasai untuk propaganda, politik parlemen dikuasai maka bisa menghasilkan perubahan pasal 6 (1) UUD 1945 untuk membuka jalan (payung hukum) menjadi Presiden/Wakilnya.
Karena bodohnya manusia berhaluan kiri ber-aroma pki mereka tak segan-segan mengorbankan segalanya menggunakan segala cara termasuk pilpres yang sarat kecurangan, sogok menyogok para penegak hukum, menjual aset-aset negara termasuk mengampuni utang Rp.400triliun.
Itu semua akibat kebodohan tapi syahwat kekuasaan sangat besar, akibatnya negeri hancur berantakan.
Selain itu para pejabat bobrok dan korup juga andil memuluskan jalannya penjajah, karena mereka bisa menguasai semuanya dengan cara curang dan menyogok para pejabat bejat.
Aseng itu tidak pintar bahkan sangat bodoh, mereka bisa sukses disini karena curang dan menipu akibat bangsa ini terlalu bodoh, polos dan lugu. mana mungkin mereka bisa sukses di Eropa misalnya karena disana masyarakatnya sudah pintar dan hukum berdiri tegak.
Ada satu lagi yang menjadikan para aseng bangsat itu belagu, dibelakang mereka berdiri LALER IJO dan WERENG COKLAT, mereka generasi bejat dan bodoh yang ingkar dari jiwa sapta marga dan jiwa bhayangkara.
Smoga Tuhan Yang Maha Kuasa akan menyelamatkan bangsa dan negeri ini dari kehancuran, karena kami tidak ingin menjadi seperti Indian atau Aborigin.
Amiinn.
No comments:
Post a Comment