SAKING BANYAKNYA 'PELACUR' DI TATARAN ELIT DAN PENGUASA MENJADIKAN MASYARAKAT MAYORITAS MISKIN DAN BODOH.

Banyaknya statemen tipu muslihat menjadikan masyarakat terombang ambing dalam harapan demi harapan tapi tak pernah terealisasi, pemimpin selalu ber-acting untuk menutupi kebohongan dan kegagalan masa lalunya.

Lihat apa yang terjadi dan ingat-ingat masa lalu apa yang dijanjikan atau diucapkan hampir tidak ada yang menjadi kenyataan, maka pencitraan dan acting pun harus selalu dilakukan untuk memperpanjang harapan agar masyarakat tetap tenang dan masih punya harapan dijaga jangan sampai 'hope less'.

Jika di-evaluasi 70 tahun negeri ini merdeka sejatinya sudah berhasil memakmurkan bangsa aseng, kartel dan beberapa negeri tetangga semacam Singapore, Jepang, Australia, Korsel, dsb. Namun penduduk Asli  negeri ini masih jauh tertinggal bergulat dengan kemiskinan hanya sedikit elit yang melacurkan kekuasaannya baru bisa menikmati kemakmuran. Indikatornya adalah hampir tidak ada pejabat/pegawai pemerintah/bumn yang miskin, namun kekayaannya tidak mencerminkan gajinya itu pertanda telah 'melacurkan' kekuasaannya.


Tidak ada yang menyangkal negeri ini penuh korupsi, mental korup dan munafik sekalipun terkenal dengan penduduk muslim terbesar didunia. adat-istiadat, berbudaya dan berAgama, namun belum bisa menaikkan nilai moral yang diujudkan dalam tingkah laku, semua masih dalam tataran status formal dan doktrin.

Lihat bangsa aseng berhasil menguasai anggap 80% ekonomi nasional, bukan mereka hebat dan ahli karena semua pekerjanya adalah bangsa pribumi mereka hanya mengendalikan pada tataran managemen yang berkolusi dengan penguasa. Dengan jurus bim salabim sogok-sana-sini maka semua proyek2 pemerintah bernilai besar mudah digenggamnya.

Untuk memakmurkan bangsa ini ada syarat mutlak yaitu: para penguasa berhenti 'MELACUR' (melacurkan kekuasaan/jabatan untuk memperkaya diri).

Tidak sulit sebenarnya karena Sumber Daya Alam Melimpah, negeri di daerah tropis, hanya butuh melaksanakan Pasal 33 UUD 1945. Namun sayang seribu kali sayang penguasa tidak pernah sanggup kecuali hanya melacur, melacurkan bangsa dan negara.

Pencitraan dimana-mana untuk menutupi kepongahannya.

Saudaraku sebangsa dan setanah air, andai bangsa ini (pribumi) mau bangkit geruduk parlemen dan tuntut pemerintah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 dengan sebenar-benarnya, selurus-lurusnya tidak sulit mewujudkan masyarakat makmur dan sejahtera.