Alasan PLN setiap bulan dari Januari 2014 tagihan listrik saya ditagih secara 'ngawur' -/+ Rp.500.000 per bulan. Rupanya awal ditahun 2015 ada kekurangan bayar Rp.5 juta.
Sekalipun akhirnya saya harus mengalah membayar tambahan 5 juta dengan membayar 50% dan sisanya dicicil 10 kali.
Betapa terkejutnya pada benak saya dimana PLN (Perusahaan Listrik Negara) dikelola secara serampangan dengan managemen amburadul, bobrok, apa lagi menyangkut masalah KEUANGAN, benar-benar managemen terburuk yang pernah saya alami selama hidup. Tapi karena listrik dimonopoli negara cq PLN saya harus mengalah menerima apa adanya.
Saya tidak habis pikir dengan para pengelola negeri ini, perusahaan sekaliber Persero milik negara saja tidak pecus menghitung tagihan pantas saja kalau mengaku bangkrut terus dan utangnya bejibun.
Dan ternyata petugas yang berkantor di PLN itu adalah pegawai swasta yang bekerjasama dengan PLN.
saya setuju kalau dinegeri ini ada revolusi atau perubahan extrim karena penyelenggara negeri sepertinya seenaknya sendiri tidak punya rasa tanggung jawab yang dipikir hanya mengenyangkan perut, korupsi, tanpa mempedulikan masyarakat.
Saya yakin pasti banyak yang bernasib sama seperti saya, dan ini terjadi dinegeri yang sedang dijajah aseng, para elit bermental bejat, begundal, menindas masyarakat tapi takluk pada kepentingan aseng.
70 tahun merdeka katanya tapi sejatinya masih dijajah bangsa sendiri yang berotak maling dan bangsa aseng.
No comments:
Post a Comment