Google analytics

MASYARAKAT BERKUALITAS? APAKAH DENGAN KB?

Manusia diturunkan Tuhan ke muka bumi ini diharapkan bisa manjadi khalifah, diciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan serta rasa saling sayang-menyayangi, saling mencintai agar manusia bisa berkembang biak.

Pembatasan perkembang biakan manusia dapat ditafsirkan sebagai menentang kehendak Tuhan, namun penafsiran beranak sebanyak-banyaknya juga sikap yang tidak terpuji jika tidak dibarengi dengan kesejahteraan dan kualitas.

Masyarakat miskin dan tidak berkualitas 100% adalah kesalahan pemerintah, seluruh penduduk dimuka bumi faham bahwa pemerintah negeri ini paling korup didunia dan paling munafik.




Untuk menjadikan masyakarat negeri ini berkualitas sangat mudah, para elit jangan korupsi, laksanakan sumpah jabatan, laksanakan pasal 33 UUD 1945, Tuhan telah melimpahkan berlimpah rezki dan karunia kelola sesuai amanat undang-undang, jangan dikorupsi apa lagi melacurkan bangsa dan negara kepada bangsa asing/aseng.

Apa susahnya menciptakan lapangan kerja (kenapa import dari China?), apa susahnya memberi tunjangan pada fakir miskin, sementara uang bertrilliun-triliun dihabiskan untuk pesta pora demokrasi yang tidak bermutu,  kekayaan alam diberikan penguasaannya kepana asing, aset-aset dan badan usaha milik negara dijual ke asing, pemerintah juga rakus import produk luar negeri (China), Kenapa semua serba ber-aroma China? emang China itu siapa? tidak membina produk dalam negeri yang dikelola oleh putra/i ibu pertiwi.

Kalau ukurannya kemiskinan bangsa aseng di Kalbar (Singkawang) juga banyak yang miskin mestinya disanalah yang wajib diberlakukan KB.

Kalau penduduk asli selalu dimarginalkan hanya karena miskin dan itu mutlak kesalahan pemerintah, sementara bangsa aseng dibiarkan bebas bahkan menguasai segalanya dan hampir saja memimpin negeri ini menjadi lambang negara, lebih baik pemerintah dibubarkan saja karena tidak sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa ini, bertentangan dengan semangat Proklamasi, Pembukaan UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Tidak boleh bangsa ini bernasib sama seperti Indian dan Aborigin.

No comments:

Post a Comment