Google analytics

SYAHWAT KEKUASAAN

Dalam kaidah ekonomi dikenal apa yang namanya LEVERAGE (pengungkit), filosofi aplikasinya begini; jika akan mengangkat batu seberat 1 ton tidak kuat padahal batu itu harus dipindahkan maka ada cara dengan menggunakan alat bantu PENGUNGKIT sekalipun batu itu tidak terangkat penuh minimal bisa menggelinding bergeser dari tempatnya.

Dalam dunia ekonomi leverage bisa menggunakan UTANG tentunya tidak boleh menggunakan utang 100% maka ada yang disebut rasio leverage atau DER (Dept Equity Ratio) rasio utang terhadap modal.




Dinegeri ini sepertinya rakus sekali terhadap utang banyak riwayat negeri hancur karena utang. Jika ditinjau urgensi utang itu sepertinya tidak urgen dan alokasi serta teknisnya tidak tepat.

Coba pikirkan pembangunan infrastruktur total dibiayai utang, import barang dan jasa (tenaga kerja) jelas dalam masa pembangunannya dapat dikatakan tidak akan berdampak baik terhadap kehidupan ekonomi masyarakat.

Padahal mayoritas masyarakat adalah miskin butuh pekerjaan serta penghasilan yang memadai. Andai saja utang itu uangnya saja lalu ditenagai putra/i negri ini dan menggunakan produksi dalam negeri baru bisa bermanfaat.

Banyak hal kebijakan yang serupa sepertinya negeri ini meng-akomodasi kepentingan asing/aseng tidak berpihak pada masyarakat.

Mari kita saksikan perjalanan waktu dengan menimbun utang, apakah negeri ini akan makmur atau hancur.

Silahkan para ahli mengkaji secara ilmiah dan obyektif memihak pada bangsa bukan pada kepentingan asing/aseng.

Sepertinya hanya syahwat kekuasaanlah yang melatar belakangi rakusnya utang luar negeri, agar kelihatan hebat untuk pencitraan mempertahankan kekuasaan.

Padahal jika difahami itu suatu ketololan semua orang bisa kalau hanya utang dan membeli (import) tidak perlu seorang ahli (seorang dungu pun bisa).

Negeri ini sudah terlalu lama dijajah dan masyarakat sudah terlalu lama menderita,  rupanya masih butuh waktu terlalu panjang untuk mewujutkan kesejahteraan menunggu pemimpin yang benar-benar membela bangsa bukan tukang tipu, tukang bohong dan doyan pencitraan.

No comments:

Post a Comment