Kiprahnya terlihat mulai dari Semarang, Jateng sebagai suplier tepung terigu di era orde baru sekalipun terdengar samar-samar di era perjuangan kemerdekaan, kini katakanlah ekonomi telah berada dalam genggamannya gak tahu gemana cara mendapatkannya karna tercatat Rp.400 triliun BLBI telah di kemplangnya 'tanpa harus bayar' ditanggung negara nota bene yang membayar seluruh rakyat semesta, rakyat miskin dibuatnya.
Luar biasa suatu prestasi raksasa penggarongan uang negara alias uang rakyat, hanya bisa terjadi dinegeri ini, negeri utara kuru yang dipimpin oleh manusia dungu pengkhianat bangsa. Akibatnya mereka leluasa memainkan uang hasil garongan untuk mengatur / menyogok para penguasa guna memuluskan jalan tujuan berikutnya yaitu penguasaan negeri seutuhnya.
Sejatinya mereka itu bangsa asing / aseng, tapi maunya diakui sebagai bangsa kita dan menuntut hak yang sama dengan bangsa kita, mereka mengaku-ngaku sudah lahir disini sejak zaman bahuela dan membantu perjuangan bangsa.
Lain ladang lain belalang, bangsa kita tak pernah berhenti membantu bangsa timur tengah, Palestina misalnya tapi tak pernah bangsa kita menuntut hak yang sama dengan bangsa palestina minta diakui sebagai bangsa Palestina, mau jadi pejabat / Presiden, merekayasa konstitusi Palestina agar bangsa kita bisa sejajar haknya.
Jelas disini apa tujuan bangsa aseng itu orientasinya adalah uang dengan memegang kekuasaan maka lebih leluasa merampok uang rakyat, lihatlah sepak terjangnya dari penguasaan media, mempengaruhi opini publik, 'rekayasa pilpres', kongkalingkong dengan penguasa bahkan menjadikan penguasa sebagai bonekanya. Terbaru TNI/Polri mau dijadikan anteknya dengan hibah dan uang saku, smoga saja TNI/Polri tetap setia pada ibu pertiwi tidak tergiur dengan manipulasi/penyalah gunaan uang negara yang tidak semestinya oleh bangsa aseng yang menjadikan seolah-olah bangsa aseng sebagai boz-nya, betapa tolol nya bangsa ini jika hal itu sampai terjadi.
Lain dari itu keraton ngayogjo hadiningrat telah mengeluarkan sabda yang menggoyahkan peradaban, rupanya sudah mulai keblinger ada tanda-tanda pembangunan bandara ditepi pantai laut selatan yang ditentang penduduk setempat, sepertinya aseng mulai masuk lewat arah barat selatan bertujuan meluluhlantakkan moral dan peradaban menggunakan pintu bandara internasional.
Mereka faham untuk bisa menghancurkan negeri ini harus dihancurkan pula 2 kerajaan yaitu ngayogyokarto hadiningrat dan surakarta, karena pondasi peradaban berbangsa dan bernegara negeri ini tak bisa dipisahkan dari 2 kerajaan itu.
Saudaraku sebangsa dan setanah air cobalah membaca peristiwa demi peristiwa lalu memaknai apa arti dibalik peristiwa itu lalu kaitkan rentetan peristiwa satu dengan yang lainnya baru dibaca dan disimpulkan apa maknanya. Kami bantu memaknai mulai era reformasi banyak peristiwa jika ditarik benang merah polanya sama seperti tahun 1965 namun dikemas ala demokrasi dibantu media membentuk opini dengan memutar makna yang sebenarnya digantikan dengan maksut tujuan mereka, mulai dari rekayasa konstitusi, pilpres, pilkada, dan banyak kebijakan lainnya.
Pada kesempatan ini kami menghimbau pada saudaraku sebangsa dan setanah air dari Sabang-Merauke agar lebih kuat memper-erat tali persaudaraan mengabaikan perbedaan ber-falsafah Bhinneka Tunggal Ika. Negeri ini sungguh sangat rapuh lihatlah hampir semua BUMN merugi, negeri bertumpuk utang, investor asing merajai, penduduk asli tersingkir, menganggur dan miskin, hampir semua pejabat pernah makan uang sogokan, kehilangan jati diri, rasa cinta bangsa dan tanah air. Realitanya ekonomi dikuasai aseng banyak pejabat didekte aseng, itu harus dihentikan mari bersatu padu.
Kita pasti punya cita-cita yang sama, dipimpin bangsa sendiri menjadikan negeri ini makmur rakyat sejahtera.
------
ditulis dengan bahasa dan berfikir bebas dengan analisa mosaik.
No comments:
Post a Comment