Teknologi Informasi di negeri ini bisa dibilang besar pasak dari pada tiang "gegedean empyak kurang cagak' ditinjau dari aspek manapun. masih sebatas digunakan sebagai gaya hidup betapa bangganya kalo kaum selebritis sudah berhasil ngoceh di twiter seakan sudah menjadi manusia modern, padahal hanya menjadi pasar (konsumen) orang-orang luar dan hanya menyenangkan pemilik twiter karena trafficnya tinggi.
Dari infrastruktur jaringan negeri ini dapat dikatakan terburuk didunia, koneksi internetnya termahal didunia, namun masyarakatnya pengguna internet 5 besar dunia.
Kesadaran dan pemahaman pengelola negeri mengenai tekbologi informasi sepertinya juga kurang memadai tercermin dari sedikit dan rendahnya kualitas networking bahkan punya satelit pun di lego ke asing. Itu suatu indikasi bahwa kesadaran tentang itu sangat rendah.
Jangan heran jika website-website yang ditaruh di server negeri ini sangat mudah di tumbangkan karena memang kualitas infrastrukturnya masih tergolong rendah misal dari sisi hardware (router) dan networking. Juga mengenai pemahaman security dan pemilihan bahasa program yang digunakan untuk membangun website.
Keamanan (security) website ada beberapa tahap antara lain; server, konstruksi website dan konfigurasinya. Untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan server sekelas Los Angeles atau Dalas misalnya masih jauh, padahal pemerintah mensyaratkan meletakkan website di server dalam negeri, ini menjadi buah simalakama.
Di negara maju memakmurkan rakyat dicapai melalui revolusi industri, disini akan diraih melalui revolusi 'mental', itulah kecenderngan negara berkembang para penguasa didominasi oleh kepentingan politik maka kehidupan teknologi yang nota bene dibutuhkan untuk meningkatkan tingkat kemudahan dan kenyamanan kehidupan masyarakat menjadi tertinggal.
Masyarakat mau makmur dan sejahtera? masih jauh dari harapan lebih suka menghamburkan uang untuk citra diri demi kepentingan kekuasaan..!!
No comments:
Post a Comment